Kegiatan P5 Dengan Tema Kearifan Lokal Budaya Betawi

Kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi adalah salah satu kegiatan yang diadakan oleh MTsN 23 Jakarta  untuk memperkenalkan kebudayaan Betawi kepada siswa dan siswi serta masyarakat luas. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya Betawi yang sudah semakin terkikis oleh modernisasi.

Kegiatan P5 dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda. Pada tahun ini, tema kearifan lokal budaya Betawi dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap kebudayaan yang khas dan unik di wilayah Jakarta. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dan siswi di MTsN 23 Jakarta serta melibatkan berbagai komunitas dan organisasi yang peduli terhadap kebudayaan Betawi.

Salah satu kegiatan dalam P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi adalah seminar dan diskusi tentang kebudayaan Betawi. Acara ini dihadiri oleh para pakar dan budayawan Betawi yang membahas tentang sejarah, adat istiadat, seni, dan budaya Betawi. 

Selain itu, kegiatan ini juga dilengkapi dengan penampilan seni dan budaya Betawi seperti palang pintu,lenonng, tari Betawi.

Selain seminar dan diskusi, kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi juga melibatkan siswa dan siswi dalam workshop dan pelatihan. Siswa dan siswi diajak untuk belajar tentang seni dan budaya Betawi seperti membuat kue-kue khas Betawi, belajar tari ronggeng, dan belajar memainkan alat musik tradisional Betawi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kecintaan siswa dan siswi terhadap kebudayaan Betawi.

Selain kegiatan di dalam sekolah, kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi juga melibatkan siswa dan siswi dalam kegiatan sosial di masyarakat. Siswa dan siswi mengunjungi beberapa tempat di wilayah Jakarta yang masih melestarikan kebudayaan Betawi seperti Kampung Betawi Setu Babakan dan Rumah Si Pitung. 

Di sana, siswa dan siswi belajar tentang kebudayaan Betawi langsung dari masyarakat setempat.

Kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi juga melibatkan siswa dan siswi dalam kegiatan berbasis lingkungan. Siswa dan siswi melakukan kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar sekolah dan di sekitar tempat-tempat wisata yang masih melestarikan kebudayaan Betawi. Dalam kegiatan ini, siswa dan siswi belajar untuk menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan kebudayaan lokal.

Kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi juga melibatkan siswa dan siswi dalam kegiatan kreatif. Siswa dan siswi diajak untuk membuat karya seni yang terinspirasi dari kebudayaan Betawi seperti lukisan, patung, dan kerajinan tangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat kreativitas siswa dan siswi serta menghasilkan karya seni yang dapat memperkaya kebudayaan Betawi.

Selain kegiatan di dalam sekolah, kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi juga melibatkan siswa dan siswi dalam kegiatan di luar sekolah. Siswa dan siswi berpartisipasi dalam kegiatan kebudayaan Betawi seperti festival budaya Betawi, pameran seni, dan acara kebudayaan lainnya. Dalam kegiatan ini, siswa dan siswi belajar untuk mengapresiasi kebudayaan Betawi serta mempromosikan kebudayaan Betawi kepada masyarakat luas.

Kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi juga melibatkan siswa dan siswi dalam kegiatan pengembangan diri. Siswa dan siswi belajar tentang kebudayaan Betawi dan kemudian menyajikan hasil belajar mereka dalam bentuk presentasi atau pertunjukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan presentasi dan kemampuan komunikasi siswa dan siswi serta meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Kegiatan P5 dengan tema kearifan lokal budaya Betawi menjadi kegiatan yang penting dalam rangka memperkenalkan kebudayaan Betawi kepada siswa dan siswi serta masyarakat luas. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa dan siswi terhadap kebudayaan Betawi serta membantu melestarikan kebudayaan Betawi di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.